Pada Selasa (21/11/23) lalu, Indonesia mengumumkan sebuah inisiatif investasi senilai US$20 miliar dalam upaya mempercepat proses dekarbonisasi dan mempercepat transisi energi. Langkah ini merupakan hasil dari Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan yang melibatkan kelompok pemberi pinjaman global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang. Pemerintah Indonesia kini mendorong agar dana tersebut segera dicairkan untuk mendukung perubahan besar ini.
Melalui Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP), Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida dari sektor kelistrikan hingga 250 juta metrik ton pada tahun 2030. Ini menjadi bagian dari upaya mengurangi proyeksi emisi business-as-usual yang mencapai lebih dari 350 juta metrik ton. Inisiatif ini dianggap sebagai yang terbesar di kawasan Asia hingga saat ini.
Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) telah diumumkan sebagai langkah konkret, mengikuti periode konsultasi publik setelah drafnya dirilis pada awal November. Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan porsi energi terbarukan dalam pembangkitan listrik dari 12 persen pada tahun 2022 menjadi 44 persen pada tahun 2030.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyoroti kebutuhan untuk bergerak cepat mengingat kurang dari 7 tahun menuju tahun 2030. Pada saat peluncuran inisiatif, Thohir menekankan pentingnya memperluas dan mempercepat kemitraan ini untuk mengerjakan proyek-proyek prioritas, termasuk implementasi komitmen pembiayaan.
Michael Kleine, Kuasa Usaha Amerika Serikat di Jakarta, berharap pendanaan dari JETP dapat menjadi katalisator investasi dalam transisi energi, sementara beberapa aktivis lingkungan menyampaikan keprihatinan terkait tingginya proporsi pinjaman komersial dalam pendanaan. Setengah dari dana yang dijanjikan berasal dari sektor swasta, yang dapat berupa pinjaman komersial, investasi ekuitas, atau instrumen utang lainnya.
Inisiatif investasi senilai US$20 miliar ini menandai langkah maju Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Rencana ambisius ini menunjukkan komitmen serius untuk mencapai target dekarbonisasi energi, namun tetap memunculkan sejumlah pertanyaan dan perhatian, terutama terkait sumber pendanaan dan dampaknya pada lingkungan.
Demikian informasi seputar pengembangan transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.com.