Tahun Politik Tidak Pengaruhi Investasi di Indonesia

Menginjak tahun politik 2019 banyak keraguan akan kondisi investasi di Indonesia. Namun Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta W Kamdani memprediksi bahwa pertumbuhan investasi di Indonesia tidak akan terlalu banyak terpengaruh, walaupun saat ini pertumbuhan ekonomi masih lambat, diprediksi akan mulai naik di akhir tahun 2018.

Walaupun memang tidak ada menutup kemungkinan kegiatan wait and see para investor lokal dan asing untuk menanamkan modal investasinya di Indonesia.

“Meski ada jargon kampanye pemilu damai, investor lokal dan asing akan pilih wait and see. Tapi bisnisnya tetap akan jalan,” ungkap dia di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

“Tapi mereka tetap menunggu. Kebetulan pemilu terjadi ketika situasi ekonomi global sedang tidak baik. Kita harus menjaga (kepercayaan investor),” dia menambahkan.

Secara tidak langsung hal yang sangat diinginkan oleh para investor adalah kepastian iklim investasi di Indonesia mampu benar-benar dijaga oleh pemerintah. Apalagi untuk investor asing, keadaan ekonomi nasional haruslah benar-benar dijaga agar tidak ada keragu-raguan untuk berinvestasi di Indonesia.

“Kalau pemilu enggak bisa stabil, ini akan menjadi lebih besar tantangannya. Karena dengan situasi yang biasa saja bisa jadi sulit, bagaimana kalau politiknya enggak kondusif,” tegas dia.

Shinta pun memproyeksikan, pertumbuhan investasi asing pada 2019 secara perlahan akan membaik di penghujung tahun, meski sempat melambat ketika proses pemilihan berlangsung.

“Investasi asing mungkin akan slowdown untuk tahun depan. Ini akan melambat, tapi bakal meningkat Year on Year (Yoy) pada akhir tahun (2019),” pungkas dia.

Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode Triwulan II (April-Juni) Tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp 176,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 3,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 170,9 triliun).

Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp 361,6 triliun. Terlihat kecenderungan terjadinya perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1% (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 11,8% (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017) dan 12,7% (triwulan II tahun 2017 dibanding triwulan II tahun 2016).