Smelter PT AMNT Beroperasi Tahun 2020

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) masih terus melakukan pembangunan Smleter tembaga. Ditargetkan tahun 2020 pembangunan Smelter akan rampung dan siap beroperasi.

Head of Corporate Communication PT Amman Mineral Nusa Tenggara Anita Avianty menyampaikan hingga saat ini kemajuan pembangunan proyek smelter Amman Mineral cukup baik. “Kami terus mengharapkan dukungan para pihak untuk membantu percepatan proyek smelter ini,” ujar Anita Avianty dilansir dari kontan.co.id.

Sampai saat ini proses perkembangan Smleter masih terus dilakukan verifikasi secara menyeluruh. Untuk pembangunan Smelter sendiri PT Amman sudah memiliki lahan seluar 100 hektar secara sah dan legal.

Lahan yang digunakan untuk proyek smelter tembaga milik Amman Mineral ini baru sekitar 1 tahun 5 bulan rampung dari pengambilalihan Newmont Nusa Tenggara.

“Nantinya perluasan lahan di sekitar lokasi bisa terus dilakukan untuk mempersiapkan industri pendukung dan hilir lainnya,” ungkap Anita.

Anita Avianty berharap smelter ini dapat mulai commissioning di awal 2022. “Yang pasti, lahan 100 ha sudah dibebaskan, site preparation saat ini sedang berjalan, beberapa infrastruktur seperti pelabuhan sudah tersedia dan izin Amdal untuk pembangunan smelter sudah diperoleh sejak Januari 2018,” paparnya.

Smelter ini nantinya akan memiliki kapasitas pengolahan sekitar 2 juta ton hingga 2,6 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Sampai Februari 2018 silam, hasil progres pembangunan smelter ini sudah 10,1%. Realisasi ekspor konsentrat sampai Agustus 2018 180.910 wet ton.

Bagi yang belum tahu, Smelter merupakan bagian dari proses sebuah produksi, mineral yang ditambang dari alam biasanya masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak diinginkan. Sementara ini, material bawaan tersebut harus dibersihkan, selain itu juga harus dimurnikan pada smelter.

Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.

Pembangunan Smelter di wajibkan bagi seluruh perusahaan tambang di indonesia. Baik perusahaan besar maupun kecil.