Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengumumkan rencana evaluasi terhadap target produksi minyak yang ditetapkan pada 2030. Menurut pernyataan resmi, target produksi lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (mmscfd) akan diperiksa ulang.
Data terbaru yang disampaikan oleh SKK Migas menunjukkan bahwa realisasi lifting minyak hingga akhir tahun 2023 mencapai 605,5 ribu bph. Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023, sebesar 660 bph, dan target berdasarkan Work Program and Budget (WP&B) 2023, sebesar 621 ribu bph.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjelaskan bahwa dinamika yang terjadi dalam mencapai target tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terutama, pengaruh pandemi Covid-19 yang secara signifikan memengaruhi progres produksi minyak. Meskipun demikian, Dwi menyatakan optimisme bahwa target tersebut masih dapat tercapai, meskipun mungkin akan mengalami penundaan antara dua hingga tiga tahun akibat dampak pandemi.
“Kami telah melakukan tinjauan ulang terhadap target produksi ini dengan melibatkan beberapa ahli, baik dari perguruan tinggi maupun pihak terkait lainnya. Hasil kajian ini akan kami sampaikan kepada dan dibahas bersama Komisi VII DPR,” ungkap Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di DPR pada Rabu (13/3).
Dwi menegaskan komitmen SKK Migas untuk terus berupaya mencapai target produksi pada tahun 2030. Salah satu strategi yang akan ditempuh adalah dengan melakukan ploting atas proyek-proyek migas potensial. Beberapa proyek baru di bidang minyak dan gas dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2027, yang diyakini dapat meningkatkan produksi secara signifikan.
Namun, Dwi juga mengakui bahwa beberapa strategi, seperti strategi pengurasan minyak tingkat lanjut (enhanced oil recovery/EOR), belum sepenuhnya terwujud dengan maksimal. Oleh karena itu, SKK Migas akan terus memantau dan mempercepat penemuan serta pengembangan proyek-produk yang berpotensi untuk meningkatkan produksi minyak.
Dengan evaluasi target produksi minyak yang dilakukan secara komprehensif, diharapkan SKK Migas dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat untuk memastikan pencapaian target produksi yang ambisius pada tahun 2030.
Demikian informasi seputar evaluasi target produksi minyak yang ditetapkan pada 2030. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.