Perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk mengolah tambang Nikel di Indonesia PT Vale Indonesia Tbk dalam semester kedua mampu memproduksi 18.893 metrik ton nikel.
Untuk lebih rinci, pada triwulan kedua 2018, Vale memproduksi 18.893 nikel dalam matte (t). Sedangkan pada triwulan pertama 2018, sebesar 17.141. Sehingga totalnya 36.034 ton. Sebagai perbandingan, pada triwulan kedua 2017, Vale memproduksi 20.107 ton. Sedangkan sepanjang triwulan I dan triwulan II 2018, sebesar 37.331.
Volume produsksi di triwulan dua tahun 2018 sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan volume produksi yang direalisasikan di triwulan pertama tahun 2018. Secara year on year produksi di triwulan kedua tahun ini sekitar 6 persen lebih rendah dibandingkan produksi triwulan kedua tahun 2017.
Selain itu produksi di triwulan pertama tahun 2018 adalah 4 persen lebih rendah dibandingkan di triwulan pertama tahun 2018 terutama disebabkan oleh tingkat kandungan nikel rata-rata yang lebih rendah di triwulan pertama tahun 2018. Namun demikian tingkat kandungan nikel telah kembali sesuai rencana mulai bulan Juni 2018
PT Vale Indonesia dipercaya pemerintah untuk mengolah tifa lokasi eksplorsi nikel di Indonesia yaitu nikel di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan surat keputusan menteri ESDM tanggal 21 Maret 2017, PT Vale Indonesia Tbk diberikan lokasi seluas 70.566 hektar meliputi Sorowako dan Bulubalang Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
Sementara di Bahodopi (Sulteng) luas lahan diberikan ialah 22.699 hektar lalu di Pomala dan Suasua (Sultra) luasnya masing-masing 20.286 hektar dan 4.466 hektar. Dimana izin tersebut berlaku hingga 28 Desember 2025.
Namun Proses penambangan saat ini masih dipusatkan di Sorowako dengan menggunakan teknik Open Cast atau tambang terbuka karena biji nikel laterit sudah dapat ditemukan di kedalaman 15-20 meter dari permukaan tanah.
Biji nikel Sorowako yang berada di kulit bumi tersebut merupakan hasil pelukan batuan selama jutaan tahun yang juga dibarengi dengan proses tektonik atau tumpukan antar lempeng.