Semakin Meningkat Ekonomi Bali Tumbuh 6,4% Pada 2018

Perekonomian Bali diperkirakan akan maik dan menunjukan akselerasi yang positif. Hal ini sejalan dengan menurunnya aktivitas vulkasnis Gunung Agung. Aktivitas Gunung Agung tahun 2017 berdampak pada perlambatan perekonomian Bali .

Menurut Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Bali Azka Subhan mengungkapkan jika ekonomi Bali pada 2018 masih tumbuh kuat dalam kisaran 6%-6,4%. Pada triwulan I/2018. Kinerja ekonomi berada pada kisaran 5,73%-6,13%. Kemudian pada triwulan II/2018 berada di kisaran 5,92%-6,32%.

Penguatan ekonomi tersebut juga tidak lepas dari dibukanya penerbangan langsung dari Tiongkok menuju ke Bali pada 4 Januari 2018. Selain itu juga terdapat penambahan rute penerbangan baru ke Tiongkok dan Filipina pada awal triwulan I/2018.

Azka Subhan juga menambahkan bahwa ada beberapa faktor pendorong yang dapat membuat akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2018. Faktor tersebut seperti adanya pelaksanaan Sidang Tahunan IMF World Bank 2018 yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 15.000 peserta yang berasal dari 189 negara. Kemudian adanya Pemilukada Bali, Kabupaten Klungkung dan Gianyar.

Ekspektasi pelaku usaha serta konsumen pada pekembangan ekonomi 2018 cuku baik sehingga ada optimisme. Adapun negara-negara mitra dagang utama Bali mengalami penguatan kinerja ekonomi global. Hal ini yang kemudian berpotensi mendorong peningkatan kinerja ekspor barang luar negeri. Negara mitra dagang utama Bal antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Untuk pengembangan ekspor barang alternatif ke Timur Tengah dan Rusia serta jasa ke India, Jerman, dan Perancis juga ikut memberikan adnil penguatan ekonomi di Bali.

Proyek infrastruktur yang sedang dikembangkan pemerintah guna menyambut kegiatan IMF 2018 antara lain adalah perluasan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai, pembangunan Pelabuhan Benoa, pembangunan Underpass Tugu Ngurah Rai, pembangunan TPA Suwung, dan penyelesaian pembangunan patung GWK dan taman budaya.

Sementara itu, inflasi Bali diperkirakan ada pada kisaran sasaran inflasi nasional sekitar 1%. Untuk menekan pencapaian target, TPID Provinsi Bali serta kabupaten dan kota akan melakukan langkah-langkah strategis dengan cara melakukan peningkatan produksi dan distribusi.