PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dalam catatan kuartal I tahun 2018 membubuhkan keuntungan laba bersih sebesar Rp 2, 58 trilliun atau naik sebesar 49 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2017 hanya Rp 1,72 trilliun.
Pertumbuhan laba bersih perseroan seiring memang terjadi seiring dengan meningkatnya pendapatan PT Bukit Asam pada semester I tahun ini menjadi Rp 10,52 triliun atau meningkat 17,28% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada kuartal-I 2017 sebesar Rp 8,96 triliun.
Salah satu penentu kenaikan ini adalah peningkatan penjualan batu bara ekspor dengan negara tujuan utama China, India, Thailand, Hongkong dan Kamboja menjadi penyebab peningkatan nilai pendapatan usaha.
Pendapatan atas penjualan batu bara ekspor periode semester I sebesar 51% dari total pendapatan. Secara total, selama semester-I 2018 volume penjualan batu bara tumbuh 8% menjadi sebesar 11,36 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 12,22 juta ton.
Sementara itu, beban pokok pendapatan pada periode tersebut naik 8,53% dari sebelumnya Rp 5,62 triliun menjadi Rp 6,10 triliun. Salah satu yang dilakukan adalah upaya efisiensi biaya yang dilakukan perseroan secara terus menerus mampu menekan laju kenaikan biaya yang masuk dalam beban pokok pendapatan semester I tahun ini dan hal ini dirasa sangat mempengaruhi.
Sementara itu, perseroan mampu membukukan aset per Juni 2018 sebesar Rp 20,63 triliun, namun niai aset perseroan turun dibandingkan aset pada akhir 2017 sebesar Rp 21,98 triliun.
Namun, apabila dibandingkan dengan aset pada 2017, peningkatan signifikan terjadi pada kas dan setara kas yaitu sebesar 28% atau Rp 1 triliun. Trend positif ini akan terus terjaga dan diharapkan bisa naik di kuartal II 2018, namun memang kondisi pasar tetap menjadi patokan.