Proyek gas Blok Masela yang dikenal sebagai salah satu proyek gas terbesar di Indonesia, ditargetkan mencapai Final Investment Decision (FID) pada kuartal IV-2025. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, dengan rampungnya FID, pembangunan Blok Masela akan segera memasuki tahap konstruksi.
Proyek gas Blok Masela itu diproyeksikan beroperasi pada 2029, mempercepat produksi gas alam cair (LNG) yang sangat dinanti. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto optimistis bahwa proyek ini bisa berjalan lebih cepat dari estimasi.
“Jika FID selesai, konstruksi bisa dimulai. Jika proses konstruksi dapat diselesaikan dalam waktu empat tahun atau lebih cepat, maka Blok Masela dapat mulai beroperasi pada 2029,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip pada Kamis (12/9).
Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan gas alam cair (LNG) yang sangat strategis, dengan fasilitas onshore LNG di Pulau Tanimbar yang sudah melalui proses pembebasan lahan. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap survei untuk melengkapi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan persiapan desain awal proyek (FEED).
Blok Masela sendiri merupakan proyek gas yang telah mendapatkan izin sejak lama. Namun, proses operasionalnya mengalami penundaan akibat perubahan rencana dari offshore menjadi onshore.
Menurut Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal penandatanganan rencana pengembangan (PoD) proyek gas Blok Masela sudah dilakukan hampir 10 hingga 15 tahun yang lalu.
Dengan estimasi puncak produksi 9,5 juta ton LNG per tahun dan gas pipa sebesar 150 MMSCFD, Blok Masela berpotensi besar mendukung ketahanan energi nasional. Proyek ini juga melibatkan investasi besar, mencapai US$34,7 miliar, atau sekitar Rp536,8 triliun, meningkat dari estimasi awal US$19,8 miliar.
Pemegang hak partisipasi terbesar saat ini adalah Inpex Masela Limited dengan 65%, sementara Pertamina dan Petronas masing-masing mendapatkan porsi 20% dan 15%.
Demikian informasi seputar proyek gas Blok Masela. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.