PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah menyetujui keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) untuk Proyek Chemical EOR (Enhanced Oil Recovery) Minas Stage-1 di Blok Rokan, Riau. Melalui pengembangan ini, produksi Blok Rokan diproyeksikan akan bertambah 2.000 barel per hari.
“Persetujuan ini diperlukan bagi proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A agar dapat memasuki tahap eksekusi proyek di mana akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemboran sumur, workover (perbaikan sumur), dan konversi sumur eksisting, injeksi bahan kimia, reaktivasi, dan pengoperasian kembali fasilitas yang ada,” ujar Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan dalam siaran pers, Senin (8/7).
proyek Chemical EOR (CEOR) adalah upaya meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak dengan cara menginjeksikan material atau fluida khusus berbahan kimia. Melalui persetujuan FID ini, PHR siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko menjelaskan, proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A merupakan implementasi dari teknologi tertiary recovery, yakni dengan cara penginjeksian Alkali Surfactant Polymer (ASP) pada tiga pattern Area-A Lapangan Minas guna meningkatkan produksi Blok Rokan. Injeksi pertama akan dilakukan pada Desember 2025 setelah persetujuan FID dan pengeboran serta workover sumur.
Potensi produksi puncak dari proyek Chemical EOR Minas ini diperkirakan lebih dari 2.000 barel minyak per hari (BOPD) dengan penambahan perolehan minyak dari Blok Rokan sebesar 2,1 juta barel. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mendukung penuh upaya PHR dalam melaksanakan dan mengembangkan CEOR Minas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan angka produksi dan upaya pencapaian target satu juta barel minyak di tahun 2030 mendatang.
“Harapannya, pekerjaan pengembangan proyek Chemical EOR Minas ini bisa segera dilaksanakan dan dikembangkan dengan baik oleh PHR, tentunya dengan tetap mengedepankan kinerja yang andal dan selamat untuk peningkatan produksi demi ketahanan energi negeri,” kata Rikky.
Sebelumnya, PHR telah mengantongi persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) dari SKK Migas pada Desember 2023. Investasi POD ini mencapai Rp 1,58 triliun. Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, mengatakan POD CEOR Minas tahap 1 ini sangat penting sebelum menuju investasi yang lebih masif melalui POD-POD tahap berikutnya.
Melalui persetujuan POD ini, Minas akan menjadi lapangan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode CEOR pada skala komersial dengan menggunakan bahan kimia injeksi Alkali-Surfaktan-Polimer (ASP). Komersialisasi proyek ini menjadi tonggak bersejarah setelah perjalanan panjang pengembangan proyek CEOR sejak tahun 2000-an yang diinisiasi oleh operator Wilayah Kerja Rokan sebelumnya.
Demikian informasi seputar proyek Chemical EOR. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.