Proyek PLTA Kayan sudah diinisiasi sejak sepuluh tahun lalu.
PT Kayan Hidro Energi dan powerchina telah melakukan penandatanganan pelaksanaan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara (Kaltara). Rencana pembangunan PLTA Kayan akan dilakukan pada akhir tahun 2019.
Acara tersebut dilakukan di Kantor Staf Kepresiden (KSP) pada Kamis (15/8/2019). Asal tau saja, perusahaan asal Indonesia juga akan turut berpartisipasi dalam pembangunan mega proyek tersebut diantaranya PT Adhi Karya dan PT Pelindo IV.
Proyek PLTA Kayan diawasi langsung oleh KSP
Selain pembangunan PLTA Kayan, mereka juga akan mengeksekusi proyek pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Mangkupadi, Kaltara
“Jadi tiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” terang Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) TNI Moeldoko di kantonya, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Moeldoko mengakatan KSP akan berperan aktif untuk mengawasi jalannya pembangunan yang masuk dalam salah satu proyek strategis nasional di Kaltara itu.
“Hari ini sebuah realisasi dari apa yang sekian lama telah diperjuangkan oleh Pak Gubernur (Irianto Lambrie),” ungkap Moeldoko.
Di sisi lain, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie memaparkan proyek pembangunan PLTA di Sungai Kayan telah diinisiasi oleh PT Kayan Hidro Energi (KHE) sejak tahun 2009.
Kemudian, PT KHE menjalin kontrak kerja sama dengan Powerchina pada tanggal 31 Oktober 2019.
“Untuk penandatanganan kali ini dilanjutkan untuk pelaksanaan proyek,” jelas Irianto.
Irianto menambahkan, proyek tersebut akan didirkan di atas tanah seluas 12.000 hektare dan diproyeksikan dapat menghasilkan daya sebesar 9.000 megawatt (MW).
Lebih rinci lagi, pembangunan PLTA ini akan dilakukan dalam lima tahap. Pertama, akan dilakukan pembangunan PLTA Kayan 1 dengan kapasitas 900 MW. Kemudian dilanjutkan pembangunan PLTA Kayan 2 dengan daya sebesar 1.200 MW.
Untuk PLTA Kayan 3 dan 4 akan dibangun dengan kapasitas masing-masing 1.800 MW dan PLTA Kayan 5 ditargetkan menghasilkan daya sebesar 3.200 MW.
“Sehingga jumlah keseluruhan itu 9.000 MW. Ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan ASEAN. Karena kita tahu PLTA terbesar itu Sungai Asahan yang menghasilkan 600 MW,” papar Irianto.
Irianto menyebut, pelaksanaan proyek PLTA Kayan telah dicantumkan dalam proyek strategis nasional melalui Peraturan Presiden no 58 tahun 2018. Oleh karenanya perkembangan pembangunan proyek tersebut akan terus dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.