PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) mengumumkan kolaborasi strategis untuk menarik investasi sektor panas bumi Indonesia. Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada 20 Agustus 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, oleh Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, dan Senior Managing Executive Officer NEXI, Kazuki Hondo.
Kerja sama ini bertujuan mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dengan menawarkan jaminan asuransi untuk pendanaan proyek dekarbonisasi. Julfi Hadi menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengembangan investasi sektor panas bumi di Indonesia.
“Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami dalam menyediakan solusi energi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan solusi asuransi pinjaman untuk proyek-proyek dekarbonisasi, kami mendorong inovasi dalam pengembangan energi panas bumi sekaligus mendukung visi dekarbonisasi dari Asia Zero Emissions Community (AZEC),” ujar Julfi.
Dukungan asuransi dari NEXI diharapkan dapat memberikan jaminan yang lebih kuat kepada investor asing. Hal ini diyakini akan meningkatkan minat dan kepercayaan para investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek investasi sektor panas bumi di Indonesia.
Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam transfer teknologi panas bumi yang diharapkan dapat mengoptimalkan produksi energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
PGEO saat ini mengelola 15 Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW dan berencana menambah kapasitas hingga 1 GW dalam dua tahun mendatang. Ini menunjukkan komitmen PGEO dalam mendukung transisi energi bersih dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri panas bumi global.
Demikian informasi seputar investasi sektor panas bumi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.