Pengembangan Energi Baru Terbarukan untuk Indonesia Dorong Hilirisasi di Afrika

Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan melalui hilirisasi di berbagai negara, termasuk di kawasan Afrika. Langkah ini diambil untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dan memperkuat kerjasama internasional dalam sektor energi yang berkelanjutan.

Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Adriani Kusumawardani mengungkapkan bahwa potensi besar di Afrika membuka peluang kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Dalam Forum Parlemen Indonesia dan Afrika (IAPF) 2024 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Adriani menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan negara.

Ia menjelaskan bahwa pengalaman Indonesia dalam mengolah nikel di dalam negeri telah meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, dari hanya 1,3 miliar dolar AS menjadi sekitar 38 miliar dolar AS. Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan energi baru terbarukan mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar daripada sekadar mengekspor bahan mentah.

Kebijakan hilirisasi yang diterapkan di Indonesia juga telah membuka jalan bagi pengembangan industri turunan seperti baterai untuk kendaraan listrik dan energi baru terbarukan. Adriani menyarankan agar negara-negara Afrika mengadopsi pendekatan serupa untuk menangkap lebih banyak nilai dari sumber daya mineral mereka.

Hal itu diyakini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga akan mendukung pengembangan teknologi dan industri lokal di negara-negara tersebut.

Selain fokus pada pengembangan energi baru terbarukan, Indonesia juga aktif mendukung peningkatan kompetisi, efisiensi, inovasi, dan transfer teknologi di Afrika. Ini dilakukan melalui berbagai kerjasama strategis, termasuk pengembangan energi panas bumi antara PT PLN dengan Tanesco Tanzania dan kerjasama transfer teknologi kesehatan antara Biofarma dan Atlantic Lifescience Ghana.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk memperluas hubungan ekonomi dan industri antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

Pada Forum Indonesia-Africa ke-2 tahun 2024, komitmen kerjasama antara Indonesia dan Afrika mencapai total 3,5 miliar dolar AS, naik dari 568 juta dolar AS pada forum pertama tahun 2018. Beberapa perjanjian penting yang ditandatangani dalam forum ini menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam memperkuat kerjasama di berbagai bidang, termasuk energi, kesehatan, dan teknologi.

Pengembangan energi baru terbarukan melalui hilirisasi dan kerja sama internasional ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mendukung transisi energi global menuju keberlanjutan.

Demikian informasi seputar pengembangan energi baru terbarukan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.

Tags: Afrika, bisnis, Ekonomi, Energi, ENERGI BARU TERBARUKAN, Indonesia, Keuangan, Pemerintah Indonesia, Pengembangan Energi Baru Terbarukan