Pengembangan 10 Bali Baru, KEK Mandalika Investasi Qatar Belum Terealisasi

Investasi Qatar untuk pengembangan 10 Bali Baru, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Indonesia belum terealisasi. Padahal Indonesia Tourism Development Corporation sebagai pengembang kawasan pariwisata sangat menanti realisasi investasi tersebut.

Dirut ITDC Abdulbar Mansoer, mengatakan sampai detik ini belum ada perkembangan dan akan kembali mengunggu dan menyambutnya.  

Qatar menjanjikan investasi mencapai 500 juta dolar AS setara 7 triliun rupiah dengan kurs 14100 rupiah. Melalui Qatar Investment Authority investasi tersebut akan diberikan kepada 10 kawasan destinasi wisata baru di Indonesia. KEK Mandalika dijanjikan sebagai penerima pertama investasi tersebut.

Uniknya, nota kesepahaman juga telah ditandatangani langsung oleh CEO QIA, Abdullah bin Muhammad bin Saud Al-Thani bersama Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman, September 2018 lalu.

“Mereka senang sekali dengan KEK Mandalika karena ada potensi pariwisata. Namun, investasi itu langsung dilakukan antar pemerintah,” ujar Abdulbar, (republika.co.id).

Walaupun perjanjian sudah disepakati, IDTC belum mengetahui berapa jumlah investasi yang akan masuk ke KEK Mandalika. Termasuk peruntukan dari investasi Qatar. IDTC berharap ada kejelasan terkait investasi tersebut karena untuk pengambangan KEK Mandalika memerlukan investasi yang besar.

Menko Kemaritiman, Luhut mengatakan, Qatar berinvestasi untuk pengembangan pariwisata akan mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi Indonesia, 10 destinasi pariwisata yang dikembangkan saat ini akan menjadi penyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional terbesar pada tahun 2030.

CEO QIA, Abdullah bin Mohammad mengatakan, rencana Indonesia untuk mengembangkan industry pariwisata akan menjadi potensi besar bagi bisnis QIA. Beliau dan Menko Kemaritiman akan bekerja sama menentukan pengembangan proyek pariwisata yang diperlukan bagi Indonesia.

Pengusaha Tjandra Limanjaya Terkain Investasi Tersebut

Pengusaha Tjandra Limanjaya berpendapat memang diharuskan mana saja titik yang harus menerima investasi pengembangan pariwisata tersebut. QIA Qatar juga harus segera merealisasikan apa yang sudah dijanjikan ke Indonesia. Perlu diketahui dengan investasi besar yang ada akan bisa mengembangkan Indonesia kedepan bahkan menaikkan produk domestik bruto tahun 2030.

Pernyataan dari pengusaha Tjandra Limanjaya ada benarnya karena beliau juga adalah seorang investor lokal yang mengembangkan Indonesia bagian timur. Beliau merupakan pengusaha Indonesia yang sudah melakukan berbagai sektor investasi di Indonesia, salah satu diantaranya adalah di sektor pariwisata. Wilayah Bali dan Lombok merupakan tempat yang dipilih Tjandra untuk sektor pariwisata.