Institut for Essential Services Reform (IESR) menyatakan bahwa hidrogen hijau bisa menjadi salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk mempercepat investasi dalam teknologi energi bersih. Dengan potensi energi terbarukan sekitar 3.686 gigawatt (GW), Indonesia memiliki kapasitas untuk memproduksi hidrogen hijau. Senior Analis IESR, Farid Wijaya, menjelaskan bahwa energi hidrogen hanya menghasilkan air, listrik, dan panas ketika dikonversikan, tanpa meninggalkan jejak emisi gas rumah kaca atau debu halus.
Hidrogen hijau memiliki sejumlah manfaat, seperti menguatkan ketahanan energi nasional, akselerasi dekarbonisasi, dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan. Farid menekankan bahwa keberadaan hidrogen hijau membuka peluang untuk menciptakan pasar baru dan nilai baru bagi industri dunia.
Namun, untuk mendukung komersialisasi hidrogen hijau, diperlukan faktor-faktor pendukung seperti keuntungan, manfaat, ketersediaan teknologi, dan harga yang terjangkau.
Langkah Strategis dan Pembelajaran dari Negara Lain Soal Hidrogen Hijau
Untuk meminimalisir risiko dan memastikan keberhasilan pemanfaatan hidrogen hijau, Farid menyoroti beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan. Pertama, standardisasi dan sertifikasi untuk menjaga nilai rantai pasok yang aman dan terkendali. Kedua, penetapan kebijakan peta arah dan regulasi yang mendukung pengembangan hidrogen hijau di Indonesia. Selain itu, akses sumber daya, teknologi, pasar potensial, dan dukungan finansial juga menjadi kunci dalam membangun pasar domestik pemanfaatan yang berkelanjutan.
Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain dalam memanfaatkan hidrogen hijau. Contohnya, Australia mengalami kesulitan pendanaan untuk pemanfaatan hidrogen sebagai bahan amonia karena biaya investasi dan operasional yang tinggi.
Oleh karena itu, langkah-langkah strategis perlu diterapkan untuk memastikan kesuksesan pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia, termasuk standardisasi, regulasi yang mendukung, akses sumber daya, teknologi, pasar potensial, dan dukungan finansial.
Dengan dukungan dan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan dan pemanfaatan hidrogen hijau. Ini bukan hanya tentang mengurangi emisi karbon, tetapi juga tentang menciptakan pasar baru, meningkatkan ketahanan energi, dan membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan. Melalui inovasi dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, Indonesia dapat memainkan peran yang signifikan dalam mempercepat transisi menuju energi bersih di masa depan.
Demikian informasi seputar perkembangan hidrogen hijau di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.