Proytek pembangunan Bandara Bali Utara telah mendapatkan restu dari pemerintah pusat. Namun hingga saat ini penetapan lokas belum diputuskan. Penetapan lokasi sebenarnya wewenang dari Kementerian Perhubungan namun hingga kini belum diterbitkan.
Presiden Joko Widodo melalui Mensesneg menyurati Kementerian Perhubungan untuk segera menertibkan penetapan lokasi pembangunan bandara. Ada dua opsi pembangunan bandara yakni antara di darat dan di laut. Kedua opsi tersebut tentu memiliki konsekuensi masing-masing.
Pengkajian lokasi bandara terus dilakukan untuk pembangunan Bandara Bali Utara ini. Untuk pembangunan di darat, sepertinya banyak kendala yang akan hadapi. Yakni banyaknya tempat ibadah dan situs-situ sejarah. Masyarakat juga tidak ingin tanah adat mereka digusur.
Sedangkan opsi pembangunan di lepas pantai, hal ini lebih memungkinkan. Namun untuk konsekuensinya adalah biaya investasi akan jauh lebih mahal karena dibutuhkan penerapan teknologi yang canggih.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Bali, I Ketut Kriayasa Adhyana mengungkapkan pembangunan Bandara Bali Utara memang lebih baik berada di lepas pantai untuk menghindari dampak sosial dibandingkan harus dibangun di darat.
Menurutnya, Bupati Buleleng dan Gubernur Bali juga menyutujui jika pembangunan Bandara Buleleng di lakukan di lepas pantai .
Kendala yang perlu dihadapai jika pembangunan dilakukan di darat adalah harus melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Hal ini juga tidak akan mudah karena banyak pura yang sangat dijaga masyarakat. Selain itu, nantinya harus mengganti lahan produktif.
I Ketut Kriayasa berharap pembangungann segera diputuskan mengenai lokasi pembangan. Terlebih lagi saat ini sudah ada kajian dan tinggal menentukan lokasi.
Masyrakat sudah lama menunggu pembangunan Bandara Bali Utara, yakni sejak 2004. Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama menyebutkan jika pihaknya telah Kemko Kemaritiman untuk mendapatkan kepastian pembangunan bandara. Dari hasil pertemuan itu disebutkan bahwa tahap pengkajian pembangunan Bandara Bali Utara sudah hampir selesai.
Pembangunan Bandara Bali Utara diharapkan mampu mengikis kesenjangan ekonomi antara Bali Utara dan Selatan. Selain itu, jika sudah beroperasi nantinya juga akan dibangun tol yang membelah Bali dari Utara ke Selatan.