Kebijakan Fiskal Diharapkan Mampu Dorong Investasi Indonesia

Dalam sidang MPR beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyoroti tentang keadaan ekonomi di Indonesia termasuk Investasi di Indonesia. Joko Widodo menyebut bahwa kerja keras pemerintah selama empat tahun terakhir di berbagai sektor termasuk ekonomi mengalami berbagai dinamika terjadi baik dinamika Nasional maupun Internasional.

Lingkungan ekonomi nasional di dalam negeri maupun internasional terus mengalami perubahan, selama itu pula pemerintah terus berupaya menciptakan iklim ekonomi dan investasi yang dinamis.

“Tantangan demi tantangan kita hadapi, mulai fluktuasi harga komoditas sampai dengan gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan perdagangan dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis (16/8).

Pemerintah sampai saat ini terus mendorong daya saing ekonomi nasional dengan cara pengelolaan APBN yang tepat sasaran, sehat dan produktif. Menurut Joko Widodo salah satu terpenting menurutnya kebijakan fiskal serta koordinasi lembaga terkait di Indonesia.

Selain itu untuk pemerintah diharuskan untuk mampu mengendalikan impor dan memacu ekspor Indonesia. Secara garis besar jika ekspor mampu berjalan baik maka arus modal masuk juga akan stabil. Namun disisi lain memang ada beberapa indikasi lain seperti instrument fiskal, pemberian insentif dan kepastian perizinan berjalan dengan baik maka ekonomi dan investasi di Indonesia akan naik.

Presiden Jokowi dalam pidatonya juga menambahkan, reformasi fiskal dan struktural yang dilakukan telah mengembalikan Indonesia ke peringkat layak investasi dari seluruh lembaga rating internasional. Peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business juga meningkat tajam, naik 48 peringkat dalam tiga tahun terakhir. Logistic Performance Index Indonesia juga naik 7 peringkat dalam periode 2014-2018.

Sedangkan beberapa waktu lalu dalam daftar diterbitkan oleh US News bertajuk 2018 Best Countries yang berdasarkan pada survei terhadap 21.000 orang di seluruh dunia. Salah satu topik dalam survei tersebut adalah negara terbaik untuk berinvestasi di dunia.

Untuk menyusun peringkat negara terbaik tersebut, US News hanya fokus pada 8 dari 65 atribut, yakni kewirausahaan, stabilitas ekonomi, lingkungan pajak yang baik, inovasi, tenaga kerja terampil, keahlian teknologi, dinamis, dan korupsi.

Peringkat disusun berdasarkan hasil survei terhadap 6.000 responden. Mereka adalah pembuat kebijakan di dunia usaha di seluruh dunia. Yang membanggakan, Indonesia berada pada peringkat 2 dari 20 negara terbaik untuk investasi di dunia.