Presiden Joko Widodo berkunjung ke Korea Selatan (Korsel), selain sebagai kunjungan balasan presiden Korsel Moon Jae-in 2017 yang lalu ke Indonesia ternyata kunjungan ini disebut untuk semakin memperkuat kerjasama kedua Negara salah satunya dalam sektor investasi strategis.
Kunjungan Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Joko Widodo merupakan lanjutan dari rencana kerja sama yang digagas kedua negara sejak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in datang ke Tanah Air pada November 2017 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan investasi industri yang ingin dikonkretkan oleh Presiden Jokowi ialah peningkatan arus modal berupa pembangunan pabrik manufaktur di dalam negeri.
Sebelumnya, Darmin bilang, salah satu pemain yang sempat menyatakan ketertarikan untuk membangun pabrik di dalam negeri ialah Hyundai, perusahaan otomotif terbesar di Korea Selatan. Namun, rencana Hyundai itu disebut-sebut masih terjanggal beberapa hal, termasuk insentif yang sekiranya bisa diberikan pemerintah Indonesia.
Agenda lain yang memang sudah dipersiapkan dalam kunjungan ini adalah kunjungan Presiden Jokowi juga untuk menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Korea Selatan guna memperingati 45 tahun hubungan diplomatik dan bisnis kedua negara. Lalu, Jokowi juga akan memberikan dukungan langsung terhadap rencana perdamaian konflik Semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Kunjungan Jokowi akan dilangsungkan pada 10-11 September 2018. Dalam lawatannya, Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
Sebelumnya Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat menjalin beberapa kerjasama dalam upaya pengembangan sekotr industri potensial. Diharapkan nantinya kerjasama ini benar-benar akan semakin memberikan dampak positif bagi investasi di Indonesia dan juga bagi kedua Negara.