Jenis-jenis Mineral Berdasarkan Komposisi Kimia

Mineral bisa diartikan sebagai zat padat anogranik. Zat tersebut tidak muncul dengan sendirinya. Jika diklasifikasikan, ada berbagai jenis jenis mineral yang didasarkan pada komposisi kimia.

Sederhananya, kemunculan mineral adalah karena adanya senyawa yang terbentuk baik secara alami maupun sintetis. Tiap minerap punya rumus kimia yang berbeda-beda. Kemunculan mineral juga memiliki komposisi kimia yang cukup spesifik.

Jenis-jenis Mineral

Jika diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, ada beberapa jenis mineral yang diketahui yakni sebagai berikut.

  1. Silikat

Silikat adalah kelompok mineral paling besar dan sangat penting di bumi. Mineral ini terdiri dari silikon dan oksigen yang berikatan dengan logam lain. Mineral ini dimanfaatkan oleh manusia di berbagai kegiatan industri salah satunya memproduksi kaca. Contoh mineral silikat termasuk kuarsa (SiO₂), feldspar, mika, dan olivin.

2. Oksida

Mineral oksida ini disusun oleh oksigen yang bergabung dengan 1 atau lebih unsur logam lain. Sebagai contoh, di sebuah besi (Fe) akan mengalami reaksi terhadap adanya oksigen di udara hingga memicu karat yang merupakan salah satu mineral oksida. Meski demikian ada pula mineral oksida yang masih berharga.

Contoh mineral okisda adalah Hematit (bijih besi), korundum (bahan dasar safir dan rubi). Oksida sendiri biasanya terbentuk sebagai hasil dari proses oksidasi di lingkungan alami.

3. Sulfida

Mineral ini memiliki kandungan belerang yang jadi satu dengan logam. Mineral dalam jenis ini jadi bijih logam yang penting untuk manusia. Karena kondisi itu wajar jika banyak mineral sulfida sering ditemukan di deposit bijih logam karena jadi sumber utama untuk mengekstraksi logam-logam seperti timbal, tembaga, dan seng.

4. Sulfat

Mineral jenis ini terdiri dari ion sulfat (SO₄²⁻) yang berikatan dengan logam. Jenis sulfat biasanya banyak terbentuk di area evaporit, di mana air menguap lalu meninggalkan garam mineral. Contoh dan kegunaan mineral sulfat misalnya untuk memproduksi gipsum lalu dipakai di produksi semen, plaster, dan sebagai bahan pengisi.

5. Karbonat

Mineral ini disusun oleh unsur halogen yang berikatan dengan logam. Unsur halogen sendiri misalnya fluor, klro, yod, atau brom. Salah satu contoh mineral jenis karbonat adalah Halit (garam dapur) yang saat ini dipakai dalam kegiatan memasak dan mengolah makanan atau minuman.

6. Fosfat

Mineral ini sangat penting untuk kehidupan terutama hewan dan manusia. Pasalnya, fosfat mengandung ion fosfat (PO₄³⁻). Mineral ini dibutuhkan lantaran jadi komponen utama mineral pada tulang. Contoh mineral fosfat adalah apatit yang dipakai memproduksi pupuk atau bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan hewan.

Selain itu mineral ini punya peran penting yang dapat dirasakan oleh semua makhluk hidup karena terlibat dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi

7. Sulfida

Mineral sulfida terdiri berdasarkan unsur belerang (sulfur) yang kemudian berikatan dengan logam. Jenis mineral ini juga punya banyak logam yang berharga. Contoh dan kegunaan sulfida adalah pirit  yang dipakai untuk dalam produksi asam sulfat. Ada pula galena yang digunakan untuk menghasilkan timbal.

8. Nativ

Minal ini dianggap murni karena hanya terdiri dari unsur murni tanpa adanya kobinasi dengan sumbu lain. Contoh mineral ini termasuk emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), dan grafit (C). Mineral nativ sering ditemukan dalam bentuk elemen tunggal di alam.

Jenis-jenis mineral di atas hanya sebagai gambaran dan diharapkan jadi kontribusi dalam ilmu pengetahuan.

Tags: Fosfat, Jenis-jenis Mineral, Karbonat, Nativ, Oksida, Silikat, Sulfat, Sulfida