Salah satu perusahaan internasional Asia Pasifik Vena Energy kembali mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia dengan menggelontorkan investasi dengan nilai lebih dari US$2 Miliar untuk pengembangan EBT di tahun 2018.
Nitin Apte, CEO Vena Energy, mengatakan sejak Januari 2016, perusahaan telah mengembangkan portofolio yang terdiri dari 24 proyek, baik dalam tahap kontruksi maupun pengembangan di Indonesia dengan total lebih dari 1,1 gigawatt (GW) kapasitas pembangkitan dari tenaga surya dan bayu.
“Kami berencana menginvestasi lebih dari US$2 miliar dan kami sangat antusias dalam bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam memenuhi target pencapaian energi bersih di Indonesia,” kata Nitin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/7/2018).
“Kami berencana menginvestasi lebih dari US$2 miliar dan kami sangat antusias dalam bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam memenuhi target pencapaian energi bersih di Indonesia,” kata Nitin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/7/2018).
Adapun salah satu proyek yang tengah dibidik Vena Energy adalah pengembangan tahap dua PLTB Tolo atau Jeneponto di Sulawesi Selatan, PLTB Tolo sendiri diprediksi akan selesai dibangun Agustus 2018 dan akan beroperasi September 2018.
Vena Energy mulai membangun PLTB Tolo tahap I berkapasitas 72 megawatt (MW) pada Juni 2017 dan diperkirakan dapat beroperasi secara komersial pada kuartal ketiga tahun ini. Perusahaan pun siap melanjutkan pengembangan ke tahap kedua dengan potensi yang dikembangkan sebesar 72 MW.
EPC Manager Vena Energy Hotma Sianturi mengatakan pihaknya sudah selesai melakukan studi kelayakan untuk tahap dua. Sehingga pihaknya sudah siap melakukan negosiasi untuk kontrak jual beli pengembangan fase dua dengan PT PLN (Persero).