Investasi SDM: Pemerintah Alokasikan Anggaran Pendidikan Rp660,8 Triliun dalam APBN 2024

Pemerintah ambil langkah untuk investasi SDM Indonesia dengan berfokus pada peningkatan fasilitas pendidikan masyarakat. Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yang setara dengan 20% dari total anggaran. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, inovatif, berintegritas, dan kompetitif guna mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Peningkatan anggaran pendidikan untuk investasi SDM ini merupakan lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp612,2 triliun. Dana pendidikan tersebut terbagi menjadi tiga sektor: belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, transfer ke daerah melalui berbagai dana sebesar Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi sebesar Rp77,0 triliun.

Isa Rachmatarwata, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, menekankan pentingnya komitmen dan usaha yang kuat dalam menghadapi tantangan di sektor pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas SDM. Isa mengatakan bahwa peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, peningkatan distribusi guru dan fasilitas pendidikan, serta peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah fokus utama untuk meningkatkan kualitas SDM.

Program peningkatan kualitas sekaligus investasi SDM ini diterapkan di semua tingkatan pendidikan, mulai dari usia dini hingga pendidikan tinggi. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan akses pendidikan dengan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan, terutama di daerah tertinggal dan terdepan. Selain itu, ada upaya untuk memperkuat hubungan antara pendidikan vokasi dan pasar kerja.

Melalui alokasi anggaran tersebut, Kementerian Keuangan juga berkomitmen untuk memperluas program beasiswa, memajukan kebudayaan, memperkuat perguruan tinggi agar dapat bersaing di tingkat global, dan mendukung pengembangan riset dan inovasi.

Apakah Investasi SDM Rakyat Indonesia Cukup Hanya dengan Meningkatkan Fasilitas Pendidikan?

Peningkatan anggaran pendidikan pada APBN 2024 ini bertujuan untuk memberikan jaminan pendidikan yang merata, mulai dari pendidikan dasar hingga tinggi, sehingga lebih banyak masyarakat dapat mengakses pendidikan. Langkah ini sejalan dengan prinsip “no one left behind” yang dianut oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu tidak ada warga yang tertinggal dalam akses pendidikan. Isa menambahkan bahwa anggaran beasiswa dan bantuan sosial (bansos) juga mengalami peningkatan, mencapai Rp35,94 triliun pada tahun 2024, naik dari Rp28,9 triliun pada tahun 2023.

Selain itu, Isa menggarisbawahi peran sentral perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis pengetahuan. Perguruan tinggi menjadi pusat pengembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu bekerja sama dengan institusi sejenis di dalam dan luar negeri, serta berkolaborasi dengan industri. Dalam konteks ini, dosen berkualitas internasional juga menjadi hal penting.

Perguruan tinggi memerlukan pembiayaan yang lebih memadai untuk menjalankan peran sentral mereka. Dalam era revolusi industri 4.0, tantangan yang dihadapi adalah perubahan cepat dalam dunia pendidikan dan dunia kerja. Isa menggarisbawahi pentingnya penyesuaian kompetensi dengan lapangan kerja baru yang terbentuk seiring dengan perkembangan teknologi. Kampus Merdeka adalah inisiatif yang mendukung mahasiswa dalam mengembangkan diri dan potensi mereka.

Isa berharap bahwa melalui semangat ini, perguruan tinggi dapat menciptakan lulusan yang lebih adaptif dan fleksibel sesuai dengan semangat Kampus Merdeka. Program-program ini diharapkan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

Demikian informasi seputar upaya pemerintah meningkatkan fasilitas pendidikan sekaligus sebagai investasi SDM rakyat Indonesia. Untuk berita ekonomi dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.com.