Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris pada 20-22 November 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama bilateral investasi Inggris di sektor energi. Dalam kunjungan tersebut, Standard Chartered Indonesia mendukung serangkaian pertemuan tingkat tinggi, membahas peluang investasi, pasar karbon, hingga pembiayaan perubahan iklim.
Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered, Rino Donosepoetro menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
“Inisiatif kami, termasuk keterlibatan dalam Just Energy Transition Partnership (JETP), mencerminkan peran strategis kami dalam mendukung transisi energi Indonesia,” ujarnya, Kamis (28/11).
Pada 20 November, Standard Chartered bersama Pemerintah Inggris dan BritCham mengadakan diskusi roundtable yang fokus pada potensi pasar karbon di Indonesia.
Kolaborasi sektor publik dan swasta menjadi kunci untuk mengoptimalkan peluang besar di sektor ini, yang sejalan dengan upaya global untuk mengatasi krisis iklim.
Hari berikutnya, Presiden Prabowo bertemu dengan para CEO dari 19 perusahaan terkemuka Inggris dalam ajang roundtable. Dalam pertemuan itu, Presiden menyoroti prioritas pemerintah untuk mendorong investasi Inggris di sektor energi.
Dalam Indonesia Investment Forum, sektor energi terbarukan menjadi sorotan utama. Donny, perwakilan Standard Chartered, memaparkan bahwa kebutuhan energi Indonesia diproyeksikan meningkat 42 persen pada 2030. Hal ini menuntut percepatan transisi ke energi bersih, yang memerlukan investasi sebesar USD235 miliar.
Salah satu wujud nyata kontribusi Inggris adalah pendanaan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di ASEAN, dengan kapasitas 145 MW di Cirata. Proyek ini menjadi langkah penting dalam mendorong transformasi energi di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, investasi Inggris di sektor energi semakin menunjukkan perannya sebagai mitra strategis Indonesia dalam upaya mencapai target net-zero pada 2060.
Demikian informasi seputar investasi Inggris di sektor energi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.