Pemindahan Ibu kota Negara (IKN) dari Jakarta ke wilayah Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur telah memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah itu. Dengan semakin banyaknya penduduk yang dan aktivitas bisnis yang berpusat di IKN, permintaan akan properti pun ikut meningkat. Lantas, jenis properti apa saja yang paling banyak diminati di sekitar IKN? Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis Properti Paling Banyak Diminati di Sekitar IKN
Dikutip dari Antara, para pencari properti di kawasan IKN didominasi oleh generasi muda. Pada periode Januari-April 2024, pencari properti di kawasan IKN mayoritas adalah generasi muda dengan rentang usia 18-34 tahun, dengan rincian di Balikpapan (56,9 persen), Kutai Kartanegara (71,4 persen), Penajam Paser Utara (48,5 persen), dan Samarinda (56,4 persen).
Selain itu, proporsi pencari properti pada rentang usia 35-64 tahun juga terlihat cukup signifikan, seperti di Balikpapan (42,8 persen), Kutai Kartanegara (28,6 persen), Penajam Paser Utara (51,5 persen), dan Samarinda (43,6 persen).
Dalam pemberitaan Antara, selama periode tersebut, sebagian pencari properti di sekitar IKN masih berfokus pada tanah dan rumah tapak.
Permintaan tanah paling tinggi ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (86,2 persen) dan Kutai Kartanegara (76,5 persen). Berikutnya Samarinda (17 persen) dan Balikpapan (7,1 persen).
Sedangkan permintaan rumah tertinggi tercatat terjadi di Balikpapan (69,1 persen) dan Samarinda (48,1 persen). Disusul oleh Kutai Kartanegara sebesar 14,7 persen dan Penajam Paser utara 12,1 persen.
Jenis properti lainnya yang memiliki banyak peminat yakni rumah dan toko (Ruko). Presentase permintaan ruko tertinggi ada di Samarinda sebesar 29,3 persen, kemudian Balikpapan (11,1 persen), dan Kutai Kartanegara (8,8 persen).
Banyaknya permintaan rumah tapak di Balikpapan dan Samarinda lantaran ada keterbatasan pengembangan dan suplai properti residensial dan komersial di wilayah Kutai Kartanegara dan Penajem Paser Utara.
Permintaan properti di kawasan IKN cenderung didominasi kelas menengah dan menengah-atas. Di Balikpapan misalnya, permintaan tertinggi ada pada rentang harga Rp400 juta-Rp1 miliar (54,8 persen). Sedangkan di wilayah Kutai Kartanegara, preferensi permintaan di rentang harga Rp 400 juta-Rp 1 miliar.