Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan penyataan bahwa data yang berhasil dihimpun selama triwulan II – 2018, Indonesia mengalami perlambatan investasi mengacu pada data investasi selama triwulan I – 2018.
Thomas Lembong selaku kepala BKPM Indonesia membeberkan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) menunjukkan capaian sebesar Rp 176,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 170,9 triliun).
Angka itu turun dibandingkan triwulan I Rp 185,3. Terjadi penurunan investasi 4,9 persen. Dibanding triwulan I-2018. Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp 361,6 triliun.
BKPM juga mencatat realisasi investasi keseluruhan (PMDN dan PMA) pada kuartal II 2018 berdasarkan 5 besar lokasi proyek adalah Rp 29,9 triliun di DKI Jakarta (16,9 persen), Jawa Barat sebesar Rp 22,2 triliun (12,6 persen), Jawa Timur Rp 16 triliun (9,1 persen), Banten Rp 14,4 triliun (8,2 persen), dan Kalimantan Timur sebesar Rp 13,8 triliun (7,8 persen).
Sementara itu, berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi kuartal II 2018 adalah sektor pertambangan sebesar Rp 28,2 triliun (16 persen), sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun (14,6 persen), sektor listrik, gas, dan air sejumlah Rp 20,8 triliun (11,8 persen), sektor industri makanan sebesar Rp 17,2 triliun (9,8 persen), dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 15,8 triliun (8,9 persen).
Menurutnya ada beberapa hal yang mempengaruhi perlambatan investasi ini, mulai dari kondisi ekonomi dalam negeri, ekonomi dunia dan beberapa sentiment ekonomi yang membuat investor berpikir ulang untuk melakukan investasi.
“Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama 2018. Gejolak rupiah dan perang dagang AS-China telah berdampak pada perlambatan laju investasi,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Thomas Lembong juga menyebut tahun 2019 merupakan tahun politik, diprediksi trend ini akan sedikit membuat pengaruh terhadap investasi di Indonesia. Perlunya kesejukan dan politik yang aman dan sehat sangat berpengaruh terhadap investasi di Indonesia.