Perusahaan Grab kembali mendapatkan investasi dengan nilai mencapai USD2 Miliar (Rp 29 Triliun) dalam kuartal pendanaan awal. Sebelumnya salah satu pabrikan raksasa kendaraan asal Jepang Toyota menjadi salah satu perusahaan besar di dunia yang menanamkan investasinya di Grab.
Menurut Grab dana investasi tersebut akan digunakan sebagai dan pengembangan layanan 020 di Asia Tenggara. Namun Grab secara khusus akan melakukan penambahan dan melanjutkan investasi di Indonesia yang bisa dibilang memiliki progres sangat baik untuk layanan penyedia jasa transportasi on-demand.
kata Ming Maa, President Grab saat ini Indonesia bisa dibilang menjadi salah satu pasar potensial dan perkembangan penyedia layanan semakin berkembang pesat.
“Grab memiliki lebih dari 7,1 juta wirausahawan mikro pada platformnya, di mana lebih dari separuhnya berlokasi di Indonesia,” imbuh Ming Maa.
GrabFood menjadi salah satu layanan baru dari Grab yang terlihat perkembangan di Indonesia begitu signifikan.
“GrabFood telah tumbuh secara eksponensial tahun ini, mulai dari Jakarta untuk melayani 28 kota dan berkembang ke kota lainnya di seluruh Indonesia, memenangkan pangsa pasar yang signifikan dengan Gross Merchandise Value (GMV) di Indonesia hampir empat kali lipat pada paruh pertama tahun 2018,” imbuhnya.
Selain GrabFood layanan lain yang coba terus dioptimalkan oleh Grab adalah layanan Grab Express yang telah mencapai peningkatan lebih dari dua kali lipat di awal tahun 2018. Dan salah satu layanan Grab yang baru saja dirilis bulan Juli kemarin yaitu GrabFresh layanan pengiriman barang yang sudah mulai beroperasi walaupun jangkauan masih di Kota Jakarta.
Melihat perkembangan yang begitu pesat sektor layanan Trasnportasi online, memang Grab harus terus meningkatkan Investasi di Indonesia. Salah satu pesaing Grab yaitu Gojek yang merupakan tuan rumah di Indonesia pastinya akan terus melakukan inovasi dan gebrakan untuk terus mampu mengambil pasar di Indonesia.
Selain sebagai pasar Indonesia memang menjadi salah satu Negara pro Investasi di dunia. Dengan berbagai kebijakan pemerintah yang memang bisa dibilang mengakomodir kepentingan investasi baik lokal maupun asing.