Proyek Blok Masela, khususnya Lapangan Abadi semakin menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan sumber daya gas alamnya. Menurut laporan terbaru dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pembeli gas alam cair (LNG) dari proyek tersebut mayoritas berasal dari perusahaan pelat merah Indonesia, dengan pesanan sekitar 28 kargo LNG.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa perjanjian awal jual beli gas atau head of agreement (HoA) antara Inpex Corporation selaku operator proyek dan konsumen LNG rencananya akan ditandatangani pada Mei 2025.
Beberapa pembeli utama LNG dari Blok Masela meliputi PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina Gas Negara (PGN), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Pupuk Indonesia saja memesan 150 kargo. Total ada sekitar 28 kargo yang dipesan,” kata Djoko di Gedung DPD, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025). Kargo-kargo tersebut akan menjadi bagian dari pemasaran gas alam dari proyek Lapangan Abadi yang diharapkan akan memasok kebutuhan energi domestik.
Kesiapan Proyek Blok Masela dan Rencana FID
Selain itu, Djoko juga menyebutkan bahwa proses keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) untuk proyek ini akan mulai dibahas pada April 2025. Keputusan ini menjadi krusial bagi kelanjutan proyek, yang diharapkan dapat memenuhi target produksi LNG yang lebih cepat.
Pemerintah sendiri menargetkan agar produksi LNG dari Lapangan Abadi bisa dimulai pada pertengahan 2029, lebih cepat dari target awal yang semula diperkirakan pada awal 2030.
Namun, meskipun terdapat perbedaan target antara pemerintah dan Inpex, yang menyebutkan FID proyek baru akan rampung pada 2027, proyek Blok Masela tetap menjadi salah satu proyek besar yang menarik perhatian, baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Inpex berencana untuk menanamkan modal besar dalam proyek ini, dengan potensi produksi mencapai 9,5 juta ton LNG per tahun, yang akan memperkuat ketahanan energi Indonesia dalam jangka panjang.
Demikian informasi seputar proyek Blok Masela. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.