Beneran Menguasai Dunia? Investasi Energi China Capai Rp540 Triliun

China kembali menunjukkan ambisi besarnya di sektor energi. Melalui Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), Negeri Tirai Bambu menargetkan kapasitas penyimpanan energi baru hampir dua kali lipat menjadi 180 gigawatt (GW) pada 2027.

Rencana ini diproyeksikan akan menyerap investasi hingga 250 miliar yuan atau setara Rp540 triliun. Angka tersebut menjadikan investasi energi China sebagai salah satu yang terbesar di dunia, sekaligus menegaskan dominasi global dalam industri energi bersih.

Hingga pertengahan 2025, kapasitas penyimpanan energi baru China mencapai 95 GW, mayoritas berbasis baterai lithium-ion. Target 30 GW yang seharusnya tercapai 2025 bahkan sudah dilewati lebih awal, memperlihatkan kecepatan akselerasi pembangunan energi mereka.

Investasi Energi China Lebih Cepat dari AS, Ini Faktanya

Dibandingkan Amerika Serikat, gap kapasitas penyimpanan energi terlihat sangat jauh. Pada akhir 2024, AS baru mencatatkan 26 GW, dan diperkirakan hanya mencapai sekitar 46 GW pada 2025, menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA).

Pemain utama dalam ekosistem investasi energi China antara lain BYD dan CATL. Kedua perusahaan ini dikenal tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga sebagai raksasa global dalam penyediaan baterai penyimpanan energi dan kendaraan listrik.

Teknologi penyimpanan energi baru mencakup elektrokimia, udara terkompresi, flywheel, hingga superkapasitor. Namun, teknologi pumped hydro berbasis bendungan tidak termasuk dalam kategori ini.

Investasi energi China senilai Rp540 triliun memperlihatkan strategi agresif untuk menguasai pasar energi bersih dunia. Jika target tercapai, China berpotensi memperlebar jarak dengan negara lain dalam inovasi dan kapasitas penyimpanan energi.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi energi China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Postmineral.Com.

Tags: bisnis, China, China Energy, Ekonomi, Energi Bersih, Energi China, Global Energy, Investasi Energi China, Keuangan, Transisi Energi