Perusahaan multinasional asal Indonesia, Astra International telah mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp9,07 triliun atau setara dengan Rp640 per saham untuk tahun buku 2022. Angka ini setara dengan 87,5% dari laba bersih Astra pada tahun 2021 yang mencapai Rp10,36 triliun. Meskipun pandemi COVID-19 masih berdampak pada bisnis, Astra International berhasil mempertahankan kinerja bisnisnya pada tahun 2021, dengan kenaikan harga batu bara di pasar global menjadi salah satu faktor penopangnya.
Bisnis batu bara menjadi salah satu sektor usaha Astra International yang memberikan kontribusi terbesar dalam laba bersih perusahaan. Kenaikan harga batu bara di pasar global memberikan pengaruh positif pada kinerja bisnis Astra, termasuk anak perusahaan yang bergerak di bisnis batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Selain bisnis batu bara, bisnis otomotif dan alat berat juga menjadi penyumbang laba terbesar bagi Astra.
Komitmen Astra International untuk memperkuat kinerja bisnis di masa depan terlihat dengan upayanya dalam mengembangkan inovasi dan teknologi serta memperluas pasar bisnisnya. Astra juga menunjukkan kepedulian pada masyarakat dan lingkungan melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dijalankannya.
Pembagian dividen yang tinggi ini juga menunjukkan bahwa Astra International memiliki pertimbangan yang matang dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pemegang saham Astra, tetapi juga mengindikasikan kepercayaan Astra dalam kondisi ekonomi dan keuangan saat ini serta perkiraan kebutuhan dana bisnis di masa yang akan datang. Kesimpulannya, Astra berhasil mempertahankan kinerja bisnisnya pada tahun 2021 meskipun pandemi COVID-19 masih berdampak pada bisnis.
Kenaikan harga batu bara di pasar global menjadi salah satu faktor penopangnya. Dengan pembagian dividen yang tinggi, Astra International menunjukkan komitmennya dalam mengelola keuangan perusahaan dengan pertimbangan yang matang dan memberikan manfaat bagi pemegang saham.
