Koalisi Masyarakat Sipil Pendanaan Perlindungan Lingkungan (KMS-PPL) memberikan penghargaan kepada Pemprov Kaltaram sebagai pemerintah daerah terbaik yang menerapkan Transfer Keuangan Berbasis Ekologi (EFT) dan Transfer Keuangan Berbasis Ekologi.
Di Tanjung Selor, Kamis, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltara, Rahmat Wahyula, menyatakan bahwa mereka sangat bangga atas penghargaan ini dan meyakinkan bahwa upaya mereka untuk melindungi lingkungan dan menerapkan prinsip keberlanjutan telah diakui secara nasional.
Mengenal Transfer Fiskal Berbasis Ekologi
Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (EFT) adalah proses di mana pemerintah memberikan dana tambahan kepada daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama daerah yang memiliki nilai ekologis yang signifikan. Tujuan dari EFT adalah untuk mendorong daerah tersebut untuk melakukan lebih banyak upaya untuk melestarikan lingkungan dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Seperti Apa EFT Diterapkan di Kaltara?
Di Kaltara, EFT diimplementasikan lewat program Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE). Dana yang diperoleh dari program ini setelah itu disalurkan ke kabupaten/kota buat berbagai aktivitas, semacam:
- Pemulihan ekosistem: Reboisasi, rehabilitasi lahan kritis, serta pengelolaan kawasan konservasi.
- Pengembangan ekonomi hijau: Menunjang usaha kecil serta menengah yang berorientasi pada lingkungan, semacam produksi kerajinan tangan dari bahan natural.
- Peningkatan kapasitas masyarakat: Lewat pelatihan serta penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan.
Kenapa Kaltara Terapkan Transfer Fiskal Berbasis Ekologi?
Kalimantan Utara, dengan kekayaan hutannya yang luas serta keanekaragaman hayati yang tinggi, jadi salah satu provinsi di Indonesia yang sangat potensial buat mempraktikkan EFT. Beberapa alasan utama kenapa Kaltara memilah kebijakan ini yaitu:
Melindungi Hutan serta Lingkungan: EFT bisa menolong Kaltara dalam upaya melindungi hutannya dari deforestasi serta degradasi, dan memelihara kualitas air serta udara.
Tingkatkan Pendapatan Daerah: Dengan terdapatnya dana tambahan, Kaltara bisa meningkatkan sektor-sektor ekonomi yang ramah lingkungan semacam ekowisata, perhutanan sosial, serta energi terbarukan.
Menguatkan Tata Kelola Lingkungan: EFT mendorong pemerintah daerah buat menyusun rencana pengelolaan lingkungan yang lebih baik serta transparan.
Tantangan dan Peluang
Walaupun EFT merupakan langkah yang positif, implementasinya di Kaltara pula dihadapkan pada sebagian tantangan, semacam:
- Minimnya kapasitas institusi: Diperlukan sumber daya manusia yang kompeten buat mengelola program EFT secara efisien.
- Koordinasi antar-stakeholder: Butuh adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah wilayah, serta penduduk sipil.
- Transparansi serta akuntabilitas: Pemakaian dana EFT wajib transparan serta bisa dipertanggungjawabkan.
Namun demikian, EFT pula membuka kesempatan besar untuk Kaltara buat meraih pembangunan yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik, EFT bisa jadi instrumen yang efisien buat melindungi lingkungan, tingkatkan kesejahteraan penduduk, serta mewujudkan visi Kaltara selaku provinsi yang hijau dan berdaya saing.