PT Timah Bidik Kenaikan Laba 73% di Tahun 2019

PT. Timah Tbk berencana menaikan pendapatan dan laba di taun 2019 mendatang. Perusahaan yang memiliki kode emiten TINS ini berkomitmen baha target yang diinginkan akan tercapai seiring dengan peningaktan egisiensi dan optimalisasi, baik dari segi pengolahan dan segi produksi.

Sekretatis perusahaan PT Timah Tbk Amin Haris Sugiarto mengungkapkan bahwa di tahun 2019 pihaknya telah menargetkan peningkatan pendapatan yang mencapai 19% dan kenaikan laba hingga 73% dari proyeksi tahun 2018.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat Amin yakin tergadap target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pertama adalah karena alat pencucian untuk memproses peningkatan kadar biji timah yang telah beroperasi pada akhir September kemarin dan ada peningkatan ekplorasi dan stripping untuk mempermudah proses pembanbangan di laut.

Amin menambahkan bawha pada tahun 2019 proyek fuming sebagai pengolah sisa dari peleburan akan diselesaikan dan akan segera beroperasi. Selain itu, penertiban illegal mining yang telah dilakukan akan diperketat di Pulau Banka. Dengan begitu diharapkan PT Timah bisa mendapatkan dampak positif dari penertiban tersebut.

Untuk produks saat ini pihaknya terus mengejar target produksi timah hingga 32.800 ton dan penjualan 31.400 ton. Per Semptember, realisasi produksi mencapai 21.264 ton dan penjualan 20.174 ton. PT Timah hingga saat ini belum merilis laporan terbaru. Namun demikian, produksi telah melampaui target, sementara untuk penjualan masih akan dioptimalkan di sisa waktu yang ada.

Pada tahun 2019 Amin mengungkapkan bahwa target produksi dan penjualan tak akan jauh berbeda dari apa yang akan dipatok di tahun ini. Namun untuk detailnya Amin belum dapat menyebutkan. Hal ini disebabkan karena masih menunggu pengesahan dari Rencana Kerja dan Anggaran Biaya.

Amin menjelaskan bahwa belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Timah pada tahun 2019 ntuk meningkat sekitar 18% dibandingkan capex tahun 2018 yang dipatok Rp 2,1 triliun. Hingga September, capex tahun ini baru terseburap sekitar 51% dari total dana yang dianggarkan.