PLTA Kayan: Presiden dan Gubernur Minta Pembangunannya Dipercepat

Soal Pembangunan PLTA Kayan, Presiden dan Gubernur Kalimantan Utara Minta Dipercepat.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kalimantan Utara akan segera dilakukan pada akhir tahun ini. Pada tahun 2025 diharapkan sudah bisa menghasilkan listrik.

Presiden dan Gubernur Minta Pembangunan PLTA Kayan Dipercepat

Gambar PLTA, Ilustrasi Pembangunan PLTA (pelitabanten.com)

Beberapa waktu lalu, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar rencana pembangunan PLTA Kayan segera direalisasikan dan dipercepat.

Hal tersebut diketahui sesaat setelah Gubernur Irianto diundang untuk bertemu dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan untuk menginformasi perkembangan PLTA Kayan pada Jumat (23/8/2019) lalu.

Selain mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi minta pembangunan PLTA Kayan dipercepat. Gubernur Irianto juga melaporkan terkait progress pembangunan PLTA yang berlokasi di Desa Peso, Kabupaten Bulungan ini. Saat ini, kata dia, pembangunan PLTA Kayan sedang dalam persiapan memulai pembangunan konstruksi bendungan.

Selain Presiden Jokowi, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie sebelumnya juga telah meminta pembangunan PLTA terbesar di Indonesia ini dipercepat.

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie meminta untuk dilakukan percepatan terkait pengurusan izin pendukung pembangunan PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan.

Pembangunan PLTA Kayan, Irianto meminta belajar dari Sarawak, perencanaan mulai tahun 1964 dan baru di mulai tahun 1994. Terakhir pada tahun 2012 baru jadi. Nah, semoga PLTA Kayan ini realisasinya bisa lebih cepat.

Perlu diketahui, PT Kayan Hydro Energy (KHE) saat ini sudah mengusulkan izin galian C yang sekrang berproses di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Pasalnya untuk membawa peralatan dan material untuk pembangunan pra kontruksi dari salah satu mega proyek di Kalimantan Utara itu perlu terlebih dahulu dilakukan pengerukan sungai.

Jika Pembangunan PLTA Kayan ini selesai, maka PLTA yang diproyeksikan berkapasitas 9.000 megawatt ini akan menjadi PLTA terbesar. Dimana daerah lain seperti di Asahan, hanya memiliki kapasitas 600 megawatt, ada juga PLTA di Sarawak hanya 940 megawatt.

Untuk menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawat, PLTA Kayan akan dibangun sebanyak lima bendungan. Bendungan pertama menghasilkan 900 megawat, kemudian bendungan kedua akan menghasilkan sebesar 1.200 megawat, lalu bendungan ketiga dan keempat sebesar 1.800 megawat, sedangkan untuk bendungan kelima sebesar 3.200 megawat.