Harga Batu Bara Rebound Ditengah Biaya Bahan Bakar Tinggi

Harga batu bara berhasil melakukan rebound, pada akhir penutupan perdagangan rabu lalu. Dikutip dari data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif bulan Januari 2019 ditutup rebound 0,18% atau 0,20 poin di US $112,15 per metrix ton.

Rebound tersebut mematahkan koreksi yang dibukukan selama dua sesi berturut-turut sebelumnya. Terhitung dari kontrak Januari 2019. Pada perdagangan selasa waktu lalu harga batubara kontrak bulan Januari 2019 ditutup melemah 0,71 % atau 0,80 poin di level 111,95.

Pada bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Oktober 2018 juga rebound dengan ditutup mengalami penguatan 2,69% di level 101, setelah berakhir melorot 1, 06% di posisi 98,45 pada Selasa (18/9)

Di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman bulan Januari 2019 rebound dan berakhir menguat 0,83% atau 5,2 poin pada level 631 yuan per metrix ton pada perdagangan rabu kemarin setelah mengalami koreksi dua sesi berturut turut sebelumnya.

“Sejumlah penambang abut bara di Shaanxi dan Inner Mongolia telah menaikan harga batu bara ditengah tingginya harga bahan bakar yang tinggi. Ini sangat sulit. Karena selain itu inspeksi pemerintah yang telah menekan suplai’’.

Negara seperti China menjalankan pemeriksaan tambang di 12 wilayah penghasil batu bara utama. Beberapa tempat diantarany seperti Shaanxi dan Inner Mongolia.

Disisi lain harga minyak menttah juga ikut menguat setelah perusahaan penyulingan dan eksportir di AMerika serikat mengurangi cadangan minyak domestic ke level terendah tiga tahun ini.