Ekspor Batubara Ke China Mencapai 44,5 Juta Ton Per Agustus 2018

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mendata bawa ekspor ke China hingga Agustus 2018 masih stabil, dengan nilai ekspor yang mendominasi. Dengan demikian harga batubara acuan masih terpengaruh dari pasar China.

Menurut data dari Subdirektorat Pengawasan Usaha Produksi dan Pemasaran Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, ekspor batubara per Agustus 2018 mencapai 44,5 juta ton untuk pasar China. Ini sekitar 31% dari total ekspor batubara Indonesia di periode tersebut.

Dengan demikian dampak Chine menurunkan permintaan akan berdampak terhadap harga batubara acuan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1874K/30/MEM/2018 mengenai Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Oktober 2018, HBA Oktober 2018 turun 3,74% menjadi sekitar US$ 100,89 per ton dari HBA bulan September 2018 sebesar US$ 104,81 per ton.

Penurunan tersebut disebabkan karena adanya pergerakan variabel yang membentuk HBA yakni Indonesia Coal Index, Newscastle Export Index, Globalcoal Newscastle Index, serta Platss 5900 di bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia mengungkapkan bahwa permintaan batubara dari China telah menurun dan jika terus menerus demikian maka hal ini akan berpengaruh terhadap harga batubara. Untuk itu terdapat over supply dari pada produsen batubara di dalam negeri. Atas penurunan permintaan dari China, yang paling berdampak adalah produsen berkalori menengah dan rendah.

Selama ini ekspor paling besar adalah di dominasi batubara mengengah atau rendah di bawah 5.000 kkl/kg. Harga tersebut terus menurun semenjak bulan Juli karena permintaan China juga berkurang. Namun demikian hal tersebut belum berdampak langsung terhadap kinerja produsen batubara.

Penurnan harga batubara dari segi kelebihan pasokan juga karena terdapat peraturan dari Kementerian ESDM yang menyetujui tambahan kuota produk batubara yang mencapai 29,9 juta ton. Sebelumnya bahkan Kementerian ESDM telah menambah produk hingga 100 juta ton dengan target pada akhir tahun mencapa 585 juta ton batubara.