Penyemprotan WNI

Dibully di Twitter, Ini Penjelasan Kemenkes Terkait Semprotan di Bandara

Twitter ramai dengan video warga negara Indonesia yang baru tiba dari China disemprotkan cairan. Warga net mempertanyakan penyemprotan yang di lakukan di ruang terbuka tersebut. Pasalnya terlihat ada anggota tubuh yang tidak terkena semprotan.

Sebanyak 238 orang WNI dari China yang tiba di Indonesia, Minggu (2/2/2020), mendapatkan perlakuan khusus saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah air. Mereka disemprot dengan cairan alkohol oleh petugas berpakaian tertutup yang sudah berjejer persis di samping jalur keluar.

Apa tanggapan Kemenkes terkait hal itu?

Kemenkes: Penyemprotan Sudah Sesuai Standar WHO

Penyemprotan WNI
Suasana penyemprotan 238 orang WNI di bandara (indopolitika.com)

Kementerian Kesehatan melalui Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes, menjelaskan soal penyemprotan tersebut.

Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes, Busroni mengatakan, penyemprotan itu sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Cairan yang digunakan merupakan disinfektan yang memiliki kemampuan untuk mengatasi virus semacam ini.

“Kita sangat patuh terhadap SOP dan juga standar. Penyemprotan itu sudah disesuaikan dengan standar kesehatan dunia (WHO). Dan itu bukan yang pertama, itu untuk mem-back up lagi, memastikan lagi,” kata Busroni, Senin pagi (3/2/2020)

Cairan yang digunakan merupakan disinfektan yang memiliki kemampuan untuk mengatasi virus sejenis corona.

Terkait dengan tidak meratanya semprotan yang dilakukan, Busroni menjelaskan bahwa virus hanya menempel pada permukaan yang dimudah dijangkau, sehingga tidak perlu mengenai seluruh tubuh.

“Misalnya ada partikel virus yang nempel kan enggak langsung ke lipatan-lipatan, dia pasti ke permukaan-permukaan yang sangat mudah tertempel, di situlah sasarannya (penyemprotan) kita,” kata Busroni.

Dengan demikian, menurut Busroni, meskipun terlihat tidak merata, penyemprotan yang dilakukan terhadap WNI di bandara sudah sangat maksimal dan sudah sesuai standar WHO.